Perbedaan Teori Sigmund Freud & Erik H. Erikson


 Psikoanalisa merupakan salah satu aliran psikologi yang memiliki manfaat besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan, psikoanalisa ditemukan di Vienna, Austria, oleh psikiatris Sigmund Freud.

Freud mengembangkan teori perilaku dan pikiran dengan mengatakan bahwa apa yang kita lakukan dan pikirkan adalah hasil ekspresi dari keinginan atau dorongan yang muncul dalam perilaku dan pikiran, Freud juga meyakini bahwa dalam diri manusia terdapat energi psikis yang dinamis yang kekal dan mendorong individu dalam bertingkah laku.

fungsi psikis tersebut yaitu :

> Id : Merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak, libido murni atau energi psikis yang menentukan ciri alami yang irasional dan terkait dengan sex dan menentukan ketidaksadaran, dorongan Id selalu ingin dipuaskan dan berusaha menghindari pengalaman yang tidak menyenangkan

> Ego : Merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id sering kali disebut sebagai kepribadian eksekutif karena perasaan dalam menghubungkan Id ke dalam sosial yang dapat di mengerti orang lain.

> Superego : Merupakan kepribadian paling akhir, muncul setelah Id dan Ego yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal dari pandangan-pandangan orang tua.

Bersama-sama dengan Ego dan Superego mengatur serta mengarahkan tingkah laku manusia yang bermaksud memuaskan dorongan dari Id melalui aturan dalam masyarakat agama mengenai perilaku yang baik dan buruk.

Selain Freud, teori Erikson juga merupakan salah satu teori yang berpengaruh kuat dalam psikologi karena ia menjelaskan tahap perkembangan manusia mulai dari lahir sampai usia lanjut dan Freud menjelaskan perkembangan manusia dari lahir sampai dewasa.

Jika Freud berbicara mengenai ketidaksadaran manusia, Erikson berbicara mengenai aspek kehidupan sosial dan fungsi budaya dianggap lebih realitis.

Teori Erikson juga memiliki hubungan dengan Ego yang merupakan aspek yang mendekati kepribadian namun Erikson lebih menekankan kepada pentingnya perubahan yang terjadi pada tahap perkembangan kehidupan, selain itu ia juga menggabungkan pengertian klinik dengan sosial karena itu Erikson lebih menyingkirkan masalah insting dan alam bawah sadar.

Jika Freud lebih kepada psikologis maka Erikson berhubungan dengan kebutuhan biologis dan sosial untuk saling mempengaruhi dan berinteraksi, Freud juga menekankan kepada dorongan seksual, sedangkan Erikson menekankan aspek perkembangan sosial.

Menurut Erikson dalam perkembangan terdapat kekeliruan yang tidak menyenangkan, karena itu jika seseorang mengalami ketidakseimbangan maka pada tahap selanjutnya akan berlangsung kembali untuk diperbaiki.

Berikut perbedaan psikoanalisa Freud dan Erikson :

> Menurut Freud apa yang kita lakukan adalah hasil ekspresi keinginan dan dorongan yang muncul dalam perilaku dan pikiran, sedangkan Erikson mengatakan aspek sosial lebih realitis.
 
> Freud menjelaskan tahap perkembangan dari lahir sampai dewasa, sedangkan Erikson menjelaskan tahap perkembangen dari Lahir sampai usia lanjut.
 
> Freud membicarakan fungsi ketidaksadaran, dan Erikson membicarakan fungsi budaya dan menyingkirkan insting bawah sadar.
 
> Freud lebih menekankan kepada kebutuhan psikologis, sedangkan Erikson menekankan kepada kebutuhan biologis dan sosial.
 
> Freud lebih fokus kepada dorongan seksual, sedangkan Erikson kepada aspek perkembangan sosial.

> Jika Freud selalu ingin mencapai kepuasan dan menghindari pengalaman yang tidak menyenangkan maka Erikson akan memperbaiki kesalahan jika mengalami ketidakseimbangan.
 
> Pada Freud individu menjadi kurang terpancing aktifnya, sedangkan Erikson individu otomatis menjadi aktif.
Perbedaan Teori Sigmund Freud & Erik H. Erikson Perbedaan Teori Sigmund Freud & Erik H. Erikson Reviewed by yogie kurniawan wijaya on 11.13 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.